Kutukan

Menulis adalah kutukan, selalu ada pilu di tiap lembar tulisan Jika kamu percaya menulis benar kutukan, maka kenanganmu kutulis sebagai kutukan terindah Kala hujan turun dari pelupuk matamu, maka tak ada yang lain selain petaka bagiku Hingga sekian ribu detik yang telah lalu, ada kalimat yang tak sanggup terucap, aku mencintaimu Di antara dunia dan … Lanjutkan membaca Kutukan

Syukur

Rabu, 29 Agustus 2018 tepat jutaan detik yang lalu di hari yang sama, Rabu, 29 Oktober 2014 Mungkin ini yang kedua kalinya aku menulis rasa syukurku di antara ratusan bahkan ribuan kali ucapan syukur yang tak sempat kutulis. Pertama, siapa yang mengira dua manusia yang tahu apa dan dari mana asalnya mampu saling cinta. Di … Lanjutkan membaca Syukur

Empat Musim Cinta : Nyala Padam

Api bukanlah sekadar kata Ia merupa rasa bahagia juga tanda bahaya  Bahagia, layaknya sebuah kisah cinta dua jiwa Berkobar membara di tengah belantara asmara Percikan yang kusebut api, mampu menghangatkan setiap alur cerita kita Bersenyawa membentuk ikatan rasa yang mengabaikan teorema Lewis dalam hukum ikatan kimia Namun api tak selalu tenang  Kadang api mampu menghanguskan … Lanjutkan membaca Empat Musim Cinta : Nyala Padam

Diam

Kami duduk berempat, dua orang beserta bayangannya Tak ada suara, selain ketuk jari di atas layar Kami memilih diam, tanpa tanda awal meski diam tak hanya pilihan Diam kami bukan berarti permusuhan Diam kami bukanlah ujung dari keraguan Juga bukan sebuah akhir dari sang kebahagiaan Tapi diam kami adalah sebuah renungan Merenungkan kenangan sepintas lalu … Lanjutkan membaca Diam

Selangkah

Rintik di luar terdengar, meraung-raung layaknya singa yang sedang haus darah Suara derap langkah kaki liar, mencipta simfoni mengalun indah Setidaknya itulah yang telingaku dengar, karena rindu sudah tak mampu kubantah Meriang  Meriang Tubuhku serupa sebalok es di tengah danau lahar membara Menunggu datangmu entah telah sekian banyak pasang kaki yang kuhitung di tengah hujan … Lanjutkan membaca Selangkah